Pembahasan ini dimulai dengan ceritanya mengenai William Herschel dan penemuan planet Uranus. Sebagai seorang astronom, William Herschel didanai oleh kerajaan Inggris pada zaman itu yang dipimpin oleh King George. Dana yang diberikan Inggris begitu banyak sehingga William memiliki teleskop terbesar di dunia pada saat itu yang membuatnya dapat melakukan observasi objek-objek langit dengan jelas. Saat menemukan Uranus, untuk menghormati King George dan membuat aliran dana terus mengalir, William Herschel menamai planet tersebut George. Jadi pada saat itu planet-planet tata surya adalah: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, dan George. Nama George tentunya tidak sesuai dengan planet-planet lain yang dinamai sesuai dengan nama Dewa-dewi Yunani. Oleh karena itu, para ilmuwan setelah Herschel mengganti nama planet George menjadi Planet Uranus.
Masing-masing planet dalam tata surya dikelilingi oleh beberapa satelit yang dikenal sebagai bulan. Bulan tersebut dinamai sesuai dengan nama dewa-dewi Yunani yang berhubungan dengan dewa Roma pada planet yang bersangkutan. Contohnya: Planet Jupiter, yaitu Zeus dalam mitologi Yunani, dikelilingi oleh salah satu bulan yang bernama Ganymede yang merupakan pembawa cangkir di Olympus yang diculik Zeus. Untuk menyenangkan pihak Inggris, karena mereka sangat berkuasa, aturan ini tidak berlaku untuk penamaan satelit-satelit planet Uranus. Hal ini menyebabkan bulan-bulan di planet Uranus memiliki nama yang diambil dari tokoh-tokoh dalam karya sastra William Shakespeare, seperti: Miranda, Umbriel, Ariel, dan lain-lain.
Tyson menjelaskan bahwa cerita tersebut hanya merupakan pengantar untuk kisah sebenarnya yang ingin Ia ceritakan. Cerita tersebut mengenai anak dari William Herschel, yaitu John Herschel. John Herschel berjasa dalam penemuan fotografi. Penemuan fotografi pada tahun 1839 selanjutnya tidak dikembangkan dalam 1 abad kemudian. Tetapi, penemuan ini yang mengubah dunia. Setelah penemuan fotografi, banyak perang dan kejadian penting lain yang dapat diabadikan termasuk foto pribadi. Hal ini membuat para artis yang dahulu disewa untuk menggambarkan foto pribadi atau kejadian-kejadian ini tak perlu lagi membuat lukisan yang berdasarkan fakta atau penglihatan. Saat tersebut memungkinkan para pelukis untuk menggambar suatu kenampakan berdasarkan perasaan mereka tentang kenampakan tersebut. Kejadian ini melahirkan suatu aliran seni baru: IMPRESIONISME.
Kepopuler gaya Impresionisme memuncak pada saat seorang pelukis Belanda terkenal, Vincent van Gogh melukis karya agungnya, "The Starry Night" tahun 1889 (gambar). Dalam lukisan tersebut langit dengan berbagai bintang bercahaya terang (Bintang yang paling terang adalah Planet Venus) hanya menjadi latar belakang bagi sebuah perkampungan. Namun, langit tersebut malah dijadikan judul atau fokus objek dari keseluruhan lukisan. Karena terkenalnya lukisan ini, banyak orang terinspirasi untuk melakukan pengamatan pada langit malam. Hal ini menyebabkan bidang astronomi menjadi bidang pelajaran yang populer pada saat itu. Kejadian ini mengakibatkan maraknya kemajuan sains pada abad-19. Salah satunya adalah Teori Relativitas Einstein yang diajukan tahun 1905.
Neil Tyson menjelaskan bahwa kemajuan sains tidak dapat terjadi apabila pelaku seni sama sekali tidak memiliki ketertarikan pada bidang tersebut. Pelaku seni dapat mempopulerkan berbagai hal melalui berbagai media atau cara. Kemampuan seni untuk mempengaruhi jiwa seseorang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, salah satunya untuk terlibat dan memajukan sains.
No comments:
Post a Comment